Minggu, 19 Mei 2013


nama:darwis lodifik nahak
nim:121434010
prodi/kelas/semester: p.bio/b/2

Morfologi sapi:
Sapi pada umum nya memiliki tubuh yang besar, namun ada perbedaan antara sapi yang hidup di daerah dingin dengan sapi yang hidup di daerah panas. Pada umum nya sapi hidup di daerah dingin lebih gemuk dari pada sapi yang hidup di daerah panas hal ini di sebab kan oleh karena tubuh yang kecil sangat di butuhkan oleh sapi yang hidup di daerah tropis atau panas sebagai konservatif dari pengaruh kecaman panas.Sapi memiliki rambut, rambut pada sapi yang berbeda-beda, jika ia hidup di daerah panas ia memiliki rambut yang tipis di banding kan sapi yang hidup di daerah musim dingin.Warna sapi cenderung cerah dan bermacam-macam. Sapi pada umum nya makan rumput.Pada sapi di daerah dingin akan banyak bergerak karena untuk mempercepat metabolism dan sapi di daerah panas cenderyng berdiam untuk memperlambat metabolism.

Anatomi sapi:
 Memiliki satu perut dengan 4 kompartemen, yaitu bagian rumen, rikulum,amasum,dan abomasums.Sapi termaksud hewan pemamah biak, yaitu sistem pencernaan memungkinkan memakan dengan cara muntah dan rechewing (mengunyah).Periode kehamilan sapi adalah antara 7-8  bulan. Bobot sapi dewasa tergantung jenis sapi dan cara berkembang biaknya. rata-rata sapi berbobot 753 kg


Sistem gerak:
Sapi mempunyai alat gerak berupa kaki, dia memiliki 2 pasang kaki, kaiki tersebut sangat panjang dan tergantung dari besar nya ukuran tubuh dan usia sapi tersebut.
Kaki  di gunakan untuk berjalan dan berlari, saat sapi dalam ancaman dia akan berlari jika musuh tersebut lebih kuat dari dia.

Sistem pencernaan:
Lambung terdiri dari 4 bagian yaitu rumen(perut besar),reticulum(perut jala), omasum(perut kitab),dan abomasum(perut masam). Sapi memiliki lambung sangat besar dan di perkirakan ¾ dari rongga perut. Di lambung terjadi penyimpaan makanan sementara dan terjadi proses pembusukan makanan. Saat mereka makan, makanan dari kerongkongan masuk ke rumen, ke reticulum,omasum,abomasums dan usus halung hingga mencapai anus.

Sistem pengeluran:
Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin.sapi dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan kloaka. sapi  memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui vagina dan penis. Di anus terjadi pembuang zat sisa makanan.

Sistem Reproduksi
 Pada umum nya hewan mamamlia memiliki reproduksi yang hampir mirip,hewan mammalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis hewannya,
alat reproduksi pada sapi jantan adalah testis yang bentuk bulat panjang, terbungkus oleh tunika albugenia yang mengandung syaraf & pembuluh darah yang berkelok-kelok dan menghasil kan sperma, epidedimis, vasdeferens, penis.
Pada sapi betina oragan reproduksi Gonad (ovarium) – organ penghasil telur Saluran reproduksi betina – dibagi menjadi tuba fallopii/oviduct, uterus (kornua uteri & korpus uter0), serviks & vagina. Alat kelamin luar – klitoris & vulva. Proses perkawinan sapi sama dengan manusia.

Sistem pernapasan sapi:
Organ pernapasan pada mamalia/sapi sama dengan organ
pernapasan pada manusia. Alat pernapasan mamalia terdiri atas
rongga hidung, batang tenggorok, dan paru-paru.
Bagaimanakah proses pernapasan pada hewan?
Pada waktu bernapas, udara masuk melewati rongga hidung.
Dari rongga hidung udara masuk ke trakea, dan selanjutnya ke
paru-paru. Udara yang kaya oksigen akan diikat darah dalam alveoulus
Alveolus juga melepaskan gas karbon dioksida sisa pernapasan. System pernapasan pada sapi tidak berbeda dengan domba ,Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara. Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).

 Sistem sirkulasi:
 Jantung berbilik empat pada sapi mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner). Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile.   Pada pemeriksaan fisik perlu diperhatikan irama dan lajunya dalam semenit serta kualitasnya. Jikalau irama denyut tidak rata, dikatakan ada pulsus irregularis (Soehardo K, 1987). Pada sapi diperoleh data yaitu 54-84 kali permenit. Pemeriksaan pulsus pada sapi dapat dipalpasi pada : arteria maxillaris externa/a. facialis (raba tepi depan m. Masseter dengan jari dan gerakan kemuka dan kebelakang) atau a. coccygea di sebelah ventral dari pangkal ekor.

Sistem kordinasi:
Sistem Koordinasi merupakan sistem saraf (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan atau sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi pada sapi meliputi sistem saraf beserta indera dan sistem endokrin(hormon). Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan.
System saraf pada sapi sama dengan manusia meliputi 
·       badan sel : meneruskan rangsang dari dendrit ke neurit
·       dendrit : adalah penjuluran sitoplasma yang pendek
fungsi : membawa rangsangan menuju badan sel              saraf
·       neurit (akson) : adalah penjuluran sitoplasma yang panjang
fungsi : menghantar rangsangan dari badan sel saraf ke neuron lainnya
·       sel Schwann : sel-sel penyusun selubung mielin, membentuk jaringan yang membantu menyediakan makanan bagi neurit,dan regenerasi neurit                       
·       neurofibril ; benang halus di dalam neurit
·       selubung mielin : adalah selubung bagian dalam yang langsung melapisi
    fungsi: pelindung dan pemveri nutrisi pada akson

·       nodus Ranvier : adalah bagian/titik pada akson yang tidak terbungkus 
    fungsi : mempercepat penyampaian rangsangan
·       ujung akson : terdapat sinapsis yaitu hubungan antara ujung akson sebuah neuron dengan ujung dari neuron lain

·       neurolema ; lapisan lelubung mielin yang paling luar

 sistem endokrin:
Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu). Hormon berfungsi mengatur pertumbuhan, reproduksi, tingkah laku, keseimbangan dan metabolisme. Hormon masuk ke dalam peredaran darah menuju organ target. Jumlah yang dibutuhkan sedikit namun mempunyai kemampuan kerja yang besar dan lama pengaruhnya karena hormon mempengaruhi kerja organ dan sel.
Hormon memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.  Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah                      sangat kecil                                                                           
2.  Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapoat di sel target
3.  Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus
4. Memiliki pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target,tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target belainan.
Hormon terdiri dari 2 jenis berdasarkan struktur kimiawinya yaitu hormon yang terbuat dari peptida (hormon peptida) dan hormon yang terbuat dari kolesterol (hormon steroid). Perbedaan saraf dan hormon adalah saraf bekerja cepat dan pengaruhnya cepat hilang. Sedangkan hormon bekerja lambat dan pengaruhnya lama. Berdasarkan waktu pembuatan, kelenjar yang menghasilkan hormon terbagi atas kelenjar yang bekerja sepanjang waktu ,contohnya: kelenjar hipofisis,tiroid,pankreas,adrenal, serta kelenjar yang bekerja pada usia tertentu, contohnya: kelenjar reproduksi dan kelenjar timus.
Hormon dikeluarkan dan masuk ke aliran darah dalam konsentrasi rendah hingga menuju ke organ atau sel target. Beberapa hormon membutuhkan substansi pembawa seperti protein agar tetap berada di dalam darah. Hormon lainnya membutuhkan substansi yang disebut dengan reservoir hormon supaya kadar hormon tetap konstan dan terhindar dari reaksi penguraian kimia. Saat hormon sampai pada sel target, hormon harus dikenali oleh protein yang terdapat di sel yang disebut reseptor. Molekul khusus dalam sel yang disebut duta kedua (second messenger) membawa informasi dari hormon ke dalam sel.
Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
a. Hipofisis
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.
b. Tiroid (Kelenjar Gondok)
Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan.
Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.
c. Paratiroid / Kelenjar Anak Gondok
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.
d. Kelenjar Adrenal/Suprarenal/ Anak Ginjal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntahmuntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
e. Pankreas
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes(pada manusia). Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.
f. Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi betina. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.
Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada betina. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan betina dengan jantan tanpa melihat kelaminnya.
Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.
g. Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada jantan. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder.

Klasifikasi sapi(Bos Taurus)
·       Kerajaan:Animalia
·       Filum       :chordate
·       Kelas        :Mamalia
·       Famili      :Bovidae
·       Upfamili :Bovnae
·       Genus      :Bos
·       Spesies    :B.taurus

Berikut gambar-gambar dari pernyataan di atas

Morfologi sapi


Anatomi sapi:



Sitem pencernaan:



     Sitem reproduksi betina:


    sistem reproduksi jantan:



           

  sistem koordinasi:


sistem sirkulasi:


sistem pernapasan:


sistem endokrin: